Tutorial Mendapatkan Dollar dengan LinkShrink

Internet bukan hanya sekedar untuk mencari Informasi atau hanya bermain media sosial, karena dengan Internet maka bukan tidak mungkin uang akan mengalir ke kantong kita

Tutorial Buat RDP Windows 10 di Digital Ocean

sebelum instalasi kita sudah memiliki akun DigitalOcean, jika belum bisa membeli akun digitalocean atau membuat sendiri akun digitalocean menggunakan kartu kredit atau paypal.

Langkah memakai OBS

Langkah memakai OBS untuk screen recording tidak sepanjang untuk streaming. Relatif lebih mudah..

Kerajinan dari Tanah Liat

Ada banyak sekali bahan di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk membuat suatu karya seni yang bernilai tinggi. Seperti kerajinan dari tanah liat yang memiliki nilai lebih dari pada kerajinan bahan yang lain. Tanah liat merupakan suatu bahan yang bisa dibuat aneka kerajinan tangan.

Bahan ini banyak dipakai karena memiliki tekstur lunak dan mudah dibentuk, sehingga karya yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tapi juga memiliki nilai guna untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi ada juga karya yang dibuat hanya untuk pajangan, sehingga pembuatannya juga di titik beratkan pada nilai estetikanya daripada nilai gunanya.

Kerajinan Tangan dari Tanah Liat

Contoh Kerajinan Tangan dari Tanah Liat
Di sekolahan biasanya siswa sering mendapat tugas untuk membuat kerajinan tangan, dan sebagian besar dari mereka merasa bingung harus membuat kerajinan apa.

Padahal kalau mereka mau berfikir cerdas tinggal memperhatikan benda-benda yang ada disekitar tempat tinggalnya. Karena di lingkungan kita saat ini mudah sekali dijumpai aneka jenis kerajinan salah satunya adalah kerajinan dari tanah liat. Contoh kerajinan tangan lain yang ada disekitar kita adalah tempat pensil, miniatur benda, atau mungkin barang-barang pecah belah seperti mangkok, piring gelas, itu semua merupakan benda hasil karya kerajinan tangan.

Kamu bisa mencari contoh kerajinan yang simpel dan mudah untuk ditiru, dengan begitu kamu tidak akan susah untuk membuat kerajinan tersebut. Oke, agar kamu tidak bingung lagi membuat kerajinan tangan dari tanah liat berikut adalah contoh kerajinan dari tanah liat yang mudah untuk dibuat.

Artikel Terkait : Kerajinan dari bahan lunak

Cara Membuat Kerajinan dari Tanah Liat

Untuk membuat kerajinan dari tanah liat keuletan serta kesabaran sangat diperlukan, karena proses membuatnya yang memerlukan waktu yang cukup lama.

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum membuat kerajinan ini adalah menyiapkan selurah peralatan serta bahan-bahan yang akan digunakan. Hal ini akan mempermudah pada saat mengerjakan karya dari tanah liat. Sebenarnya banyak cara untuk membuat kerajinan dari tanah liat, ada yang langsung menggunakan tangan langsung tanpa menggunakan alat bantu, ada juga yang menggunakan alat mencungkil atau menoreh teknik ini dikenal dengan teknik membutsir.

Artikel Terkait :  17 Foto dan Gambar Kue Ulang Tahun Ini Akan Membuat Kamu Terpesona
Satu lagi teknik yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan dari tanah liat adalah dengan menggunakan pemutar, biasa ini digunakan untuk membuat kerajinan seperti keramik, vas bunga, gentong dan lain-lain. Kali ini kita akan membuat kerajinan tangan sederhana dengan menggunakan tanah liat. Kita cukup menggunakan tangan kita untuk membuatnya.

Membuat  Souvenir Unik dari Tanah Liat

Kerajinan Tangan dari Tanah Liat
Sumber Gambar : http://lokersekolah.org/
Untuk membuat kerajinan ini cukup mudah, kita hanya memerlukan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita seperti tanah liat, dan juga peralatan lain untuk memperindah tampilanya.

Kerajinan dari Tanah Liat
Cara membuat Kerajinan dari Tanah Liat
Langkah pertama adalah menyiapkan adonan dari tanah liat.
Selanjutnya gepengkan tanah liat sampai berbentuk bulat dan pipih, usahakan agar ketebalan tanah merata.
Untuk membuat ukiran atau gambar di atas adonan tanah, kamu bisa menempelkan kain yang mempunyai tekstur timbul, sehingga bila ditempelkan pada adonan akan menimbulkan bekas seperti pola pada kain.
Kerajinan dari Tanah Liat
Kerajinan dari Tanah Liat Sederhana
Setelah adonan mempunyai gambar pada permukaannya langkah selanjutnya adalah dengan membuat lubang pada bagian pinggir, lubang ini bisa digunakan untuk membuat gantungan.
Setelah itu gunakan mangkok kecil, masukan adonan pada mangkok, lalu lapisi semua permukaan mangkok dengan menggunakan tanah liat. Sehingga akan terlihat sebuah manggkok yang terbuat dari tanah liat.
Untuk hasil akhir kamu bisa menambahkan pewarna pada karya ini agar terlihat lebih menarik.
Untuk lebih jelasnya kamu bisa memperhatikan langkah-langkahnya pada gambar, bila belum berhasil cobalah terus dengan mengulangi dari awal. Ingat kunci sukses membuat kerajinan ini adalah ketekunan.
Membuat Hiasan Bunga dari Tanah Liat

Keranjang dari Tanah Liat
Untuk membuat kerajinan keranjang hias ini cukup simpel, kita hanya memerlukan bahan tanah liat (clay) yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar kita atau di toko-toko yang menyediakan bahan ini.

Pada dasarnya untuk membuat bunga mawar dari tanah liat sangat mudah, kamu cukup membuat kelopak bunganya saja dan menggabungkannya menjadi satu bagian. Bila kamu tidak bisa membuatnya, kamu bisa mengikuti langkah-langkah untuk membuat bunga hasil dari kerajinan tanah liat.

Kerajinan dari Tanah Liat
Kerajinan Tanah Liat
Tahap pertama untuk membuat kerajinan ini adalah membuat adonan dari tanah liat, adonan yang dibuat jangan terlalu lembek agar mudah untuk dibentuk. Pipihkan adonan secara memanjang menggunakan tangan, setelah itu gulung adonan secara melingkar sehingga membentuk kelopak bunga. Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar.Bunga dari Tanah Liat.
Pada tahap kedua ini kita akan membuat kelopak bunga sama seperti langkah pertama. Yang membedakan adalah kita harus menempelkan kedua kelopak bunga agar menyatu, berikan sedikit adonan cair pada kelopak bunga yang pertama setelah itu tempel kelopak bunga yang kedua secara memutar.
Setelah kelopak kedua jadi, kamu bisa menambahkan satu kelopak bunga lagi supaya tampilan karya kamu lebih menarik. Dan jadilah bunga dari tanah liat yang indah, untuk mempercantik tampilannya kamu bisa menggunakan pewarna.




























Dari beberapa contoh kerajinan dari tanah liat di atas kamu bisa membuat kreasi sendiri, misalkan dengan menambahkan hiasan atau membuat desain atau bahkan membuat barang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Cobalah untuk membuat karya sederhana tapi tetap memiliki nilai estetika dan nilai guna, dengan begitu kamu akan bisa membuat karya yang disukai banyak orang. Liat juga tulisan lainnya tentang kerajinan anyaman bambu yang ada di nusantara.

Contoh Makalah Studi Kasus dalam Bimbingan dan Konseling

BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangan dan kehidupan setiap manusia sangat mungkin timbul berbagai permasalahan. Baik yang dialami secara individual, kelompok, dalam keluarga, lembaga tertentu atau bahkan bagian masyarakat secara lebih luas. Untuk itu ditentukan adanya bimbingan sebagai suatu usaha pemberian bantuan yang diberikan baik kepada individu maupun kelompok dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan alam memberikan bimbingan adalah memahami individu (dalam hal ini peserta didik) secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakangnya. Sehingga peserta didik diharapakan dapat memperoleh bimbingan yang tepat dan terarah.
Untuk dapat memahami peserta didik secara lebih mendalam, maka seorang pembimbing maupun konselor perlu mengumpulkan berbagai keterangan atau data tentang peserta didik yang meliputi berbagai aspek, seperti: aspek sosial kultural, perkembangan individu, perbedaan individu, adaptasi, masalah belajar dan sebagainya. Dalam rangka mencari informasi tentang sebab-sebab timbulnya masalah serta untuk menentukan langkah-langkah penanganan masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu tehnik atau metode pengumpulan data atau fakta-fakta yang terkait dengan permasalahan yang ada. Untuk mengetahui kondisi dan keadaan siswa banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu studi kasus (Case Study).


B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 
1.      Apa itu studi kasus  ?
2.      Apa tujuan diadakan studi kasus  ?
3.      Bagaimana langkah – langkah studi kasus ?
4.      Apa manfaat studi kasus ?
5.      Apa saja kelebihan dan kelemahan studi kasus ?

C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Menjelaskan pengertian studi kasus.
2.      Menjelaskan langkah – langkah studi kasus.
3.      Menjelaskan tujuan, manfaat dan kelemahan serta kelebihan studi kasus.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Studi Kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam risetyang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisisinformasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.
Studi kasus adalah penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan berbagai pelajaran yang berharga (best learning practices) yang diperoleh dari pemahaman terhadap kasus yang diteliti (Lincoln dan Guba : 1985 ).
Studi kasus merupakan metode penelitian yang mampu membawa pemahaman tentang isu yang kompleks dan dapat memperkuat pemahaman tentang pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya (Doodley, 2005 ).
Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu (Bogdan dan Bikien : 1982 ).

I.       Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Studi Kasus :
1.     Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan yang baik dan mampu untuk menginterpretasikan jawaban-jawaban.
2.     Seseorang harus dapat menjadi pendengar yang baik dan tidak terperangkap oleh prakonsepsi sendiri.
3.     Seseorang diharapkan mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi yang baru dialami dapat dipandang sebagai kesempatan/ peluang bukan ancaman.
4.     Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan diteliti, apakah hal ini merupakan orientasi teoritis atau kebijakan.
5.     Sesorang harus tidak bias, oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya, seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif.
II.    3 Prinsip pengumpulan data :
1.      Menggunakan multi sumber bukti, menggunakan banyak informan dan memperhatikan sumber-sumber bukti lainnya.
2.      Menciptakan data dasar studi kasus, mengorganisir dan mengkoordinasikan data yang telah terkumpul, biasanya studi kasus memakan waktu yang cukup lama dan data yang diperolehnya pun cukup banyak sehingga perlu dilakukan pengorganisasian data agar data yang terkumpul tidak hilang saat dibutuhkan nanti.
3.      Memelihara rangkaian bukti, tujuannya agar bisa ditelusuri dari bukti-bukti yang ada, berkenaan dengan studi kasus yang sedang dijalankan. Penting ketika menelusuri kekurangan data lapangan.

B.     Macam – Macam Studi Kasus
1.      Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul observasi peran-serta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok siswa; (c) kegiatan sekolah.
2.      Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
3.      Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
4.       Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
5.      Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.

C.    Langkah – Langkah Penelitian Studi Kasus
1.      Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan(purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti denganmenjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal, sehinggadapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-sumber yang tersedia.
2.      Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak.
3.      Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan.
4.      Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya Dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada.
5.     Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga mempermudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok.

D.     Ciri – Ciri Studi Kasus yang Baik
1.      Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum atau bahkan dengan kepentingan nasional.
2.      Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu  diselesaikan oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.
3.      Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yangberbeda-beda.
4.      Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja,baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas.
5.      Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada pembaca.

E.     Tujuan Penulisan Studi Kasus
1.     Untuk  memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu keadaan yang dianggap mempunyai masalah.
2.     Untuk mengetahui penyebab - penyebab dan menerapkan jenis dan sifat  serta latar belakang timbulnya masalah.
3.     Untuk memberi bekal pengalaman kepada seseorang khususnya calon guru agar lebih peka Terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan mampu memecahkannya.
4.     Memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mempunyai masalah.
5.     Membantu siswa menyesuaia kan diri dengan lingkungan dan memecahkan masalah serta  mengembangkan potensi belajar siswa secara optimal.

F.     Kelemahan dan Kelebihan Studi Kasus
a.       Kelebihan Studi Kasus
1.     Studi kasus mampu mengungkapkan hal-hal yang spesifik,unik dan hal-hal yang amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural.
2.     Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual,tetapi juga memberi nuansa,suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang sangat ketat.
b.      Kelemahan Studi Kasus
1.     Dari kacamata penelitian kualitatif,studi kasus di persoalkan dari segi validitas,reliabilitas dan generalilsasi. Namun studi kasus yang sifatnya unik dan kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang digunakan dalam penelitian kuantitatif,yang bertujuan untuk mencari generalisasi.  

G.    Manfaat Studi Kasus
1.     Manfaat studi kasus dalam layanan bimbingan siswa disekolah adalah merupakan suatu upaya dalam membantu siswa yang bermasalah supaya dapat memahami kemampuan dirinya dan lingkungan dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu juga,  dapat berguna untuk siswa agar mengetahui keadaan diri sendiri dan bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
2.     Memberikan pengertian bahwa semua permasalahan itu pasti ada hikmahnya dan agar berusaha bersabar dalam menjalani hidupnya dan jangan lupa selalu berdo’a kepada tuhan yang maha kuasa.




















BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Studi kasus menjadi berguna apabila seseorang/peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi ,kaya dalam pengertian bahwa suatu persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh fenomena dan biasanya dalam bentuk pertanyaan. Studi kasus pada umumnya berupaya untuk menggambarkan perbedaan individual atau variasi “unik” dari suatu permasalahan. Suatu kasus dapat berupa orang,peristiwa, program, insiden kritis/unik atau suatu komunitas dengan berupaya menggambarkan unit dengan mendalam, detail, dalam konteks dan secara holistik. Untuk itu dapat dikatakan bahwa secara umum, studi kasus lebih tepat digunakan untuk penelitian yang berkenaan dengan how atau why.


SOAL danJAWABAN URAIAN PLPG

II.  URAIAN
Petunjuk :
·         Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1.     Perencanaan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) dimulai dari penilaian kinerja guru, melalui tes formatif awal tahun dan guru melakukan evaluasi diri, sebagai dasar penyusunan program dan kegiatan pengembangan guru. Pertanyaan sudahkah Saudara melakukan evaluasi diri ? Sebutkan kelebihan dan kekurangan Saudara terkait dengan kompetensi guru. Bagaimana uasaha Saudara untuk memperbaiki kekurangan Saudara dan mempertahankan kelebihan Saudara ?
2.     Penilaian proses pembelajaran pada kurikulum 2013, menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai hasil belajar siswa pada dominan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
a.      Bagaimanakah gradasi proses pemerolehan hasil belajar pada dominan sikap ?
b.     Sebutkanlah hasil belajar yang berupa nilai-nilai karakter pada dominan sikap, sebagai individu ?
3.     Seorang guru akan memberikan pelajaran dengan tema berbagai pekerjaan dan sub temanya adalah jenis-jenis pekerjaan kepada siswa SD, dengan indikatornya sebagai berikut ;
a.      Menjelaskan sumber daya alam disuatu daerah dan menghubungkannya dengan jenis pekerjaan yang ada.
b.     Mengidentifikasi keberadaan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi geografis.
c.      Mengolah informasi tentang proses pembuatan garam.
Kembangkan pembelajaran yang sesuai dengan indikator tersebut dengan pendekatan scientific.
4.     Seorang guru akan memberikan pelajaran dengan tema berbagai pekerjaan dan sub temanya adalah jenis-jenis pekerjaan kepada siswa SD, dengan indikatornya sebagai berikut :
a.      Menjelaskan sumber daya alam disuatu daerah dan menghubungkannya dengan jenis pekerjaan yang ada.
b.     Mengidentifikasi keberadaan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi geografi.
c.      Mengolah informasi tentang proses pembuatan garam.
Kembangkan teknik penilaian (tes dan non tes) yang sesuai dengan indikator tersebut.


5.     Bacalah dan amati kedua wacana berikut :
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta.
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahmad, sang pengantin …
Pertanyaan :
a.      Adakah perbedaan antara kedua wacana itu, jelaskan ! Termasuk jenis wacana apa kedua bacaan tersebut !
b.     Bagaimanakah cara anada membelajarkannya pada siswa kelas IV SD !
6.     Ilustrasi berikut meneceritakan tentang dua orang yang sedang menanamkan konsep segitiga pada peserta didiknya. Guru pertama memberikan bermacam-macam model segitiga tersebut dari kertas kemudian siswa diminta mengamati bahwa bangun tersebut berbentuk segitiga.
Guru kedua memberikan bermacam-macam segitiga yang terbuat dari kawat kemudian siswa segitiga mac memberikan berbagi dan diminta mengamati bahwa bangun tersebut berbentuk segitiga.
Menurut Anda manakah yang lebih tepat peragaan yang dilakukan oleh dua guru tersebut. Berikan alasannya.
7.     Di negara Indonesia, sistem demokrasi yang dikembangkan serta penerapannya selalu disesuaikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ke-5 sila dari Pancasila. Berikan contoh bentuk perilaku demokrasi yang bertentangan dengan sila-sila Pancasila (Untuk setiap sila minimal 3 contoh)

Jawaban :
1.       Sudahkah melakukan evaluasi diri ? sudah
Kelebihan dan kekurangan ?
a.      Kelebihan
-        Mampu menggunakan TIK
-        Mampu menggunakan model-model pembelajaran
-        Membuat alat peraga sesuai dengan RPP
b.     Kekurangan
-        Belum mampu membuat bahan ajar sendiri masih menggunakan rental.
Cara memperbaikinya :
-        Berusaha mencari bahan-bahan ajar dari sumber-sumber yang memanfaatkan lingkungan sekitar.
-        Mempertahankan : membuat secara berkala dan rutin.
2.     Penilaian Autentik
a.      Penilaian autentik harus mampu menggambarkannya sikap ketrampilan dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh PS


3.     Langkah pembelajaran
a.      Kegiatan Awal
-        Siswa diminta menyanyi lagu nenek moyangku
-        Siswa diminta menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan syair lahu di atas
-        Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan proses pembuatan garam.
b.     Kegiatan Inti
-        Siswa mengamati gambar laut
-        Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan wilayah lingkungan laut
-        Siswa diminta diskusi tentang jenis pekerjaan proses pembuatan garam
-        Siswa diminta melaporkan atau menyampaikan hasil diskusi
-        Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang pembuatan garam.
c.      Kegiatan Akhir
-        Siswa mampu menyimpulkan hasil belajar tentang pembuatan garam.
-        Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil tercapainya materi
-        Melakukan penilaian hasil belajar
-        Guru memberikan tugas
-        Guru mengajak siswa berdo’a menurut agamanya masing-masing.
4.     Non Tes
Proses
Produk : - pengamatan
                                                                   - portofolio
                                                                    - menanya
                                                                   - membentuk
- Mengamati
- Menanya
- Menalar
- Mencoba
- Membuat jaring.

5.    Bacaan paragraf 1 : Narasi
Tidak ada
Jenis wacana Narasi
Cara mengajarkan dengan gambar seri.
a.   Adakah perbedaan antara wacana paragraf dengan paragraf dua : tidak ada
Karena kedua berusaha menyampaikan menurut urutan terjadinya (kronologis) dengan maksud memberi arti kepada sebuah kejadian atau serentetan kejadeian sehingga pembaca dapat mengerti hikmah dari bacaan tersebut.
Wacana di atas termasuk jenis wacana Narasi
b.   Bagaimana cara anda mebelajarkan pada siswa kelas IV SD ?
Cara saya mengajarkan wacana Narasi pada siswa kelas IV SD dengan menggunakan 1. Gambar Seri
                        2. dengan pengalaman pribadi.

6.       Menurut saya yang lebih baik pakai kawat yaitu guru kedua karena segitiga adalah gabungan dari ketiga ruas garis hubung, dua buah titik dari ketiga titik yang tidak segaris. Berdasarkan konsep tersebut jelas bahwa segitiga hanya berupa gabungan tiga ruas garis yang berarti hanya berupa titik-titik pada   kawat atau keliling saja dan tidak termasuk daerah dalamnya. Segitiga tidak mempunyai luar yang dia punyai hanyalah panjang atau keliling saja. Sedang luas dimiliki oleh daerah segitiga oleh karena itu menurut saya yang paling cocok adalah guru nomor dua.

7.       Menurut

Sila ke 1 ; Ketuhanan yang Maha Esa
         Penistaan Agama
Contohnya:  pelarangan salah satu aliran di Indonesia
1.     Ahmadiyah dilarang berkembang di Indonesia oleh salah satu organisasi agama di Indonesia
2.     Mencampur adukan atau memeluk beberapa agama
Sila ke 2 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Contohnya : 1. Kekerasan dalam rumah tangga
                     2. Melakukan Aborsi
                  3. penggusuran pedagang kaki lima / PKL
Sila ke 3 : Persatuan Indonesia
Contoh : Tawuran antar pelajar
    Tawuran penduduk
    GAM, POM,  Pemekaran wilayah

Sila ke 4 : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Contohnya : Demonstrasi anarkhis
                    Kepemimpinan otoriter
                    Sidang paripurna memaksakan kehendak

Sila ke 5 :
Contohnya : - Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak merata
                     - Pembangunan yang tidak merata
                     - Mementingkan salah satu golongan.