Tutorial Mendapatkan Dollar dengan LinkShrink

Internet bukan hanya sekedar untuk mencari Informasi atau hanya bermain media sosial, karena dengan Internet maka bukan tidak mungkin uang akan mengalir ke kantong kita

Tutorial Buat RDP Windows 10 di Digital Ocean

sebelum instalasi kita sudah memiliki akun DigitalOcean, jika belum bisa membeli akun digitalocean atau membuat sendiri akun digitalocean menggunakan kartu kredit atau paypal.

Langkah memakai OBS

Langkah memakai OBS untuk screen recording tidak sepanjang untuk streaming. Relatif lebih mudah..

12 Tips Mengatasi Kecanduan Game Online

Overcoming Online Game Addiction
Tidak satupun yang baik jika dilakukan berlebihan, begitu juga dengan aktivitas gaming yang kita cintai ini. Ada kewajiban di luar sana yang mesti dipenuhi, ada orang lain di luar sana yang harus diajak berinteraksi. Namun, terkadang hasrat bermain game membuat kita lupa waktu dan lupa segala hal. Saya sendiri pernah mengalami hal tersebut di mana sehari-hari saya hanya tidur, makan, solat, dan main game saja.

Tentunya kita ingin menghindari hal semacam ini terjadi. Apalagi kalau kamu sudah punya pekerjaan atau berkeluarga. Lalu apa saja cara yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan atau mengurangi kecanduan game?
Apa yang akan kita lakukan jika sudah tergolong kategori kecanduan bermain game online? Tentu saja sangat merugikan bukan? Untungnya, saat ini banyak orang yang sudah kecanduan bermain game online ini berusaha keluar dari kebiasaannya karena mereka sudah menyadari betapa merugikannya kebiasaan yang satu ini. 

Sebelumnya mari kita simak dulu Gejala Kecanduan Game Online

Seperti yang kita tahu, kecanduan terhadap suatu hal bukanlah suatu hal yang kita harapkan – apalagi kecanduan game online. Tidak dapat dipungkiri juga jika kita kecanduan bermain game online awalnya dimulai karena efek refreshing­ yang kita dapat selama melakukannya dan memberi kita tantangan baru untuk menyelesaikan berbagai misi yang ada pada game tersebut. Perilaku seperti apa sih yang bisa dikategorikan sebagai kecanduan bermain game online? 

Berikut adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukkan jika kecanduan bermain game online:

  • Menghabiskan banyak waktu luang untuk bermain game : Pada awalnya, mungkin kita atau seseorang hanya bermain game online selama satu jam dalam satu hari – atau bisa dibilang hanya untuk hiburan semata. Namun lama kelamaan kita akan menghabiskan banyak waktu luang kita hanya untuk bermain game atau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan game.
  • Melupakan kewajiban untuk sekolah atau bekerja : Seseorang yang sudah kecanduan game online cenderung untuk menghabiskan banyak waktunya berdiam diri di rumah dan melupakan kegiatan-kegiatan lainnya yang sejatinya penting untuk dilakukan. Bermain game untuk menyegarkan pikiran kita merupakan pilihan yang tepat apabila masih dilakukan dalam batas waktu yang wajar, namun hal ini akan berbeda ketika kita mulai meninggalkan kewajiban untuk sekolah atau bekerja hanya karena untuk bermain game online.
  • Hanya memiliki sedikit waktu untuk menjalin relasi : Ketika ada momen untuk berkumpul bersama keluarga atau teman lama, kita cenderung menolak tawaran tersebut dan memilih untuk menghabiskan waktu dengan game-game online kesayangan kita. Selain itu, kita juga cenderung tidak berminat terhadap hal-hal yang tidak berhubungan dengan game.
  • Tidak memperhatikan penampilan : Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain game membuat seseorang cenderung lupa atau tidak untuk memperhatikan kebersihan di sekelilingnya, dan juga membuatnya malas untuk membersihkan diri – alias mandi. Lingkungan yang kotor ini justru menjadi sarang penyakit dan akan membuat seseorang rentan terserang penyakit.
  • Rentan terhadap penyakit : Selain kebersihan ruangan yang sangat minim, kurangnya jam tidur ketika kita bermain game online juga menjadi pemicu utama kita rentan terhadap penyakit. Selain itu, bermain game online secara terus menerus menyebabkan mood seseorang menjadi lebih labil. Lebih parahnya lagi, seseorang yang tidak bisa mengontrol durasinya untuk bermain game dapat meninggal dunia karena kelelahan bermain game.
  • Menghabiskan banyak untuk game : Bukan rahasia lagi jika ada beberapa fitur dalam game online yang mengharuskan kita untuk merogoh kocek sehingga kita bisa menikmati kelebihan game itu daripada orang lain yang tidak membelinya. Tidak jarang juga orang yang kecanduan game online mengeluarkan uang dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk mencoba model terbaru dari suatu game.
  • Gangguan Emosi : Perilaku terakhir yang menunjukkan seseorang kecanduan game online adalah kecenderungan untuk mudah marah atau tersinggung ketika ada orang lain yang mengingatkannya untuk membatasi intensitasnya bermain game online. Selain itu, ketika mereka tidak bermain game online sama sekali dalam satu hari maka mereka cenderung untuk tidak bersemangat dalam berkegiatan seharian dan cenderung untuk mudah marah.

Jika salah satu point diatas sudah kita alami, ada baiknya kita atasi kecanduan bermain game online tersebut?
Nah kira-kira apa saja ya yang bisa kita lakukan? Mari kita simak bersama 10 Cara Mengatasi Kecanduan Game Online! 

1. Honest : Mengakui jika kita memang kecanduan terhadap game online

Hal pertama yang benar-benar perlu kita lakukan adalah menerimanya. Penerimaan pada situasi ini memang butuh usaha keras, karena kita harus mencoba untuk tidak menyangkalnya, menolaknya, atau membandingkan situasi kita dengan orang lain. Setelah kita bisa menerima situasi ini, dijamin langkah-langkah selanjutnya akan dirasa lebih mudah karena kita sudah memikirkan solusi apa yang tepat untuk berhenti dari kebiasaan kita yang satu ini.

2. Mindset : Mengubah pola pikir

Setelah kita menerima kenyataan bahwa memang kita kecanduan bermain game online, cara selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah mengubah pola pikir kita. Yang dimaksud dengan mengubah pola pikir di sini adalah mulai serius memikirkan apa yang menjadi tujuan jangka panjang kita – katakanlah apa yang ingin kita capai dalam waktu 5 tahun ke depan. Dengan menetapkan target dari sekarang, secara perlahan kita akan menyadari bahwa bermain game online terus menerus justru dapat menjadi penghalang kita untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, meskipun saat ini kita mencapai skor tertinggi dalam game tertentu, hal tersebut juga tidak ada artinya untuk beberapa tahun ke depan atau tidak menjamin kesuksesan kita baik dari segi pendidikan ataupun karir.

3. Stop Perfectionist : Berhenti menjadi sang perfectionist

Tidak dapat dipungkiri jika berbagai tantangan yang ada dalam game membuat kita ingin menyelesaikan game tersebut secepatnya, dan hal tersebut menghabiskan banyak waktu – bahkan bisa berhari-hari. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa berpikir bahwa menyelesaikan segala tantangan yang ada pada game tidak memberi kita keuntungan kita apapun untuk kita saat ini maupun di masa mendatang. Sebaliknya, kita bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal bermanfaat lainnya.

4. Limit : Membatasi waktu bermain

Membatasi waktu untuk bermain game online merupakan suatu hal yang cukup sulit untuk dilakukan ketika sudah kecanduan – mereka bisa bermain hingga 14 jam dalam seminggu. Tapi, tidak ada yang susah ketika kita mau berusaha, bukan? Untuk mengurangi kecanduan kita pada bermain game online, kita tidak bisa melakukan hal ini dalam sekali waktu – alias benar-benar tidak bermain game dalam sehari dan menerapkannya untuk selanjutnya, karena kita justru akan merasa bosan dan bingung untuk melakukan apa di waktu luang. Sebaliknya, kita bisa mengurangi intensitas untuk bermain game online secara bertahap, misal dari kebiasaan bermain 20 jam seminggu menjadi 18 jam, berkurang lagi menjadi 16 jam, lalu 14 jam, begitu seterusnya hingga kita bisa mengatur intesitas bermain game online dalam batas sewajarnya.

5. Gift : Membeli hadiah untuk diri kita sendiri

Setelah perlahan-lahan kita mampu mengurangi intensitas untuk bermain game online, inilah saat yang tepat bagi kita untuk menghargai diri kita sendiri – alias membeli hadiah untuk kita. Momen yang satu ini tidak harus dilakukan ketika kita berulang tahun, namun ketika kita berhasil mencapai sesuatu. Hadiah ini bisa berupa hal-hal yang kita suka, seperti membeli es krim, menonton film, pergi traveling ke luar kota, dan lain-lain. Memberikan hadiah untuk diri kita merupakan salah satu motivasi agar kita bisa menjadi lebih baik dan baik lagi ke depannya.

6. Walkthroughs  : Mencari tahu tentang walkthroughs serta cheats game tersebut

Kenapa kita perlu melakukan hal ini sebagai cara untuk mengatasi kecanduan game online? Ketika kita mengetahui segala hal tentang game yang kita mainkan, setelah itu kita akan merasa bahwa game tersebut kurang menantang dan kita cenderung cepat bosan ketika bermain karena sudah tahu apa yang akan terjadi di scene atau level selanjutnya. Selain itu, dengan kita bermain menggunakan cheat, kita cenderung sudah puas dengan apa yang sudah kita dapat sehingga tidak perlu bersusah payah untuk menyelesaikan berbagai misi yang ada pada game tersebut.

7. Stop Installing on a PC / Laptop : Membatasi pemasangan game pada PC

Sering kali, orang yang kecanduan bermain game online hanya bermain dengan sesama teman “online” nya dan teman tersebut cenderung akan mengajak kita untuk bermain game dalam jangka waktu yang lama dan kita juga cenderung untuk melupakan kewajiban-kewajiban lainnya karena sudah lupa waktu. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya kita mengajak teman sepermainan kita atau teman sebaya ketika ingin bermain game online. Kenapa? Karena bermain dengan teman dalam satu ruangan yang sama akan mencapai titik bosan pada waktu tertentu sehingga teman akan mengajak kita untuk melakukan kegiatan lainnya dan kita pun tidak akan terus-terusan bermain game.

8. Stop Installing on a MobileMembatasi pemasangan game pada gadget

Seperti yang kita tahu, memainkan game online sungguh adiktif, terlebih lagi ketika kita bisa memasang aplikasi tersebut pada gadget yang mudah dibawa berpergian, seperti pada handphone atau tab. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya kita hanya memasangan game tertentu pada satu gadget saja sehingga kita hanya menghabiskan beberapa jam waktu kita pada game tersebut. Sebaliknya, apabila kita memasang banyak game pada beberapa gadget, hal tersebut akan menyebabkan kita ingin memainkan semuanya dalam satu hari sehingga waktu bermain game online kita akan menjadi tidak terkontrol.

9. New Hobby : Mencoba hobi baru lainnya

Setelah kita menyadari jika kecanduan game online adalah kebiasaan yang salah, tentu saja ini saat yang tepat untuk melakukan hal lain yang lebih positif bukan? Tanpa kita sadari, di luar sana banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan yang dapat menguntungkan diri kita sendiri maupun orang lain. kegiatan positif ini bisa berupa berkebun, memasak, menulis, membaca, ataupun berpatisipasi dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan lembaga tertentu.

Selain menyibukkan diri dengan bersosialiasi bersama orang lain, beberapa dari hobi ini juga dapat menghasilkan uang apabila kita benar-benar menekuninya. Sangat menarik, bukan? Sibuk dengan kegiatan baru hobi ini akan membuat kebiasaan lama kita, yaitu kecanduan bermain game online.

10. Therapy : Mencoba terapi
Cara mengatasi kecanduan game online terakhir adalah dengan terapi – lebih tepatnya terapi kognitif behavioral. Terapi ini berfungsi untuk membantu orang memaknai apa yang mereka dapat dari kecanduannya terhadap hal tertentu, dan mendorong mereka untuk melakukan kebiasaan baru yang lebih positif. Seperti halnya pada kasus kecanduan game online ini, orang yang kecanduan game online akan dibantu terapis untuk menganalisis bahwa kecanduan game online adalah bukan suatu hal yang penting dalam hidup mereka dan mendorong mereka untuk melakukan hal bermanfaat lainnya yang tentu saja lebih positif.

11. Advantage and Risk :Timbang keuntungan dan risiko jangka panjangnya

Secara alami kita akan mempertimbangkan keuntungan-keuntungan dan risiko-risiko jangka pendek, dan berpikir bahwa kita baik-baik saja. Jika kita melihat jangka pendek, keuntungan-keuntungan yang ada akan selalu lebih besar daripada risiko-risiko yang ada. Pada awalnya, aku tidak melihat ada risiko yang signifikan dari bermain “Temple Run”—bagaimanapun juga, game ini begitu menyenangkan.

Tapi ketika aku mulai melihat risiko-risiko jangka panjang yang ada dan membandingkannya dengan keuntungan-keuntungan jangka panjangnya, aku menyadari betapa banyak hal yang aku korbankan. Dalam jangka panjang, aku akan membuang banyak waktu, melewatkan banyak kesempatan, memperburuk banyak hubungan, dan bahkan, merusak kesehatanku. Adakah keuntungannya? Yah, mendapatkan kesenangan. Tapi itu tidak sebanding dengan apa yang harus aku korbankan.

12. STOP : Berhenti sepenuhnya

Beberapa orang percaya bahwa menghilangkan kebiasaan buruk adalah sebuah proses sedikit demi sedikit. Contohnya, jika kamu ingin menghilangkan kebiasaan bermain game di ponselmu, mulailah dengan mengurangi jumlah jam bermain setiap minggu: 5 jam minggu ini, lalu kurangi jadi 4 jam pada minggu berikutnya, dan seterusnya. Pada akhirnya, kamu akan berhenti bermain sepenuhnya. Meskipun beberapa orang berhasil menggunakan cara ini, cara ini tidak berhasil untukku. Cara ini hanya membuatku mencari alasan untuk tetap bermain “satu kali lagi”.

Berhenti sama sekali adalah cara yang paling efektif bagiku. Itu menghindariku dari lingkaran “bermain-satu-kali-lagi-saja” yang membuatku jauh lebih sulit untuk berhenti. Selain itu, aku juga mendapatkan keuntungan instan. Tiba-tiba, aku mempunyai begitu banyak waktu kosong!

Nah itu tadi 12 Tips yang bisa kita lakukan untuk mengatasi kecanduan game online. Bukan suatu hal yang sulit untuk dilakukan, bukan? So, inilah saatnya untuk menjadi kepribadian yang lebih baik dan tentu saja bermanfaat untuk diri kita dan orang lain. And what are you waiting for? Start the change from now! 

Pemuda Yang Merubah Dunia

1. Blake Ross (founder : Mozilla)

Blake menciptakan website pertamanya di usia 10 th. Dia bahkan telah bekerja di intern Netscape di usia 15 th. Lebih baik dari Bill Gates, Blake hanya jarang berkuliah karena fokus pada pekerjaannya. Tidak puas dengan browser Netscape, bersama dengan Joe Hewitt, Blake membuat proyek opensource yang dinamakan dengan Firefox. Dirilis di tahun 2004 pada saat Blake berusia 19 th, Firefox dengan cepat memperoleh segmen pasar dengan 100 juta download dalam waktu kurang dari satu tahun.

2. Larry Page and Sergey Brin (founder : Google)
Page dan Brin sama-sama berusia 25 th ketika mereka mendirikan Google.inc di tahun 1998. Sejak kecil, Page memang bercita-cita untuk menjadi seorang penemu. Page dan Brin bertemu di Stanford ketika mereka kebetulan sama-sama mengambil program Ph.D di bidang ilmu computer. Dengan ketertarikan yang sama, mereka menjadi teman akrab dan mengembangkan algoritma Pagerank yang kemudian menjadi keunggulan mutlak google. Pada tahun 2007, mereka berdua mendapat ranking 1 dari “ 50 orang paling penting di dunia web” oleh majalah PC World.

3. Mark Zuckerberg (founder : Facebook)

Pada awalnya, Mark yang pada tahun 2004 berusia 19 th mencoba membuat situs jaringan pertemanan yang terbatas pada kalangan kampusnya. Dan hanya dalam waktu relative singkat situs itu mampu menjaring 2/3 lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap. Kekuatan visi yang dimilikinya membuat Mark mengikuti jejak seniornya – Bill Gates untuk drop out dari Harvard dan mengelola dengan serius Facebook. Dengan berbagai kelebihan yang dibuat Mark pada Facebooknya, membuat situs ini telah dikunjungi lebih dari 60 juta orang. Kabarnya Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

4. Matt Mullenweg (founder : Wordpress)

Satu lagi pemuda dropout yang mengubah dunia. Matt berusia 18 th ketika mengembangkan Wordpress bersama koleganya. Pada tahun 2007, Ia pun dinobatkan sebagai 16 dari “50 Orang Terpenting di Dunia Internet” oleh PC World. Dan pada pertengahan Januari 2009, Matt berkunjung ke Indonesia dalam rangka menghadiri sekaligus menjadi tamu utama dalam acara Wordcamp Indonesia 2009 - “1st Annual Conference for Indonesian WordPress Enthusiasts”.

5. Steve Chen dan Chad Hurley (founder : You Tube)

Para pencipta dari situs web “berbagi video online”, YouTube. Mereka mendirikan YouTube pada 2005 ketika Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun. YouTube kemudian diakuisisi oleh Google dengan nilai $1.65 milyar.

6. Jerry Yang dan David Filo (founder : Yahoo)

Yahoo! Bermula dari hobi dua mahasiswa Stanford, Jerry dan David yang memang sangat tertarik pada internet. Keunikan yang dimiliki Yahoo! Membuat situs tersebut memiliki tak kurang dari 100 ribu klik tiap harinya di tahun 1994. Sadar dengan peluang bisnis di tangan, Jerry dan David memulai kerjasama bisnis dengan investor di Silicon Valley pada tahun 1995. Kini Saat ini, Yahoo! telah menjadi pemimpin komunikasi global lewat internet, komersil dan perusahaan media yang telah menjadi brand jasa jaringan lebih dari 232 juta individu setiap bulannya di dunia maya. Jerry berusia 26 tahun dan David Filo 28 tahun ketika mereka menciptakan Yahoo!.

7. Tom Anderson (founder : Myspace)

Tom berusia 28 th ketika menset up halaman pertama Myspace pada tahun 2003. Saat ini, Myspace adalah situs social networking terpopuler kedua setelah Facebook. Di Amerika,, Myspace adalah situs terpopuler bagi remaja, dan selalu berada di daftar teratas web traffic rankings.
Kapankah kita seperti mereka....??
Walaupun kita tidak sehebat mereka, paling tidak rubah lingkunganmu dari yang paling kecil... dan mulailah sekarang juga...