Pada saat ini Manusia tulen jaman sekarang sudah tertarik akan dunia Fansub, sebelumnya, apa sih itu Fansubber? Fansubber menurut Saya adalah seorang yang suka atau hobinya Translate Anime, TLC Anime, Encode Anime, Upload Anime dan juga Minang Anime
Anime merupakan salah-satu film yang banyak digemari di berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Anime (baca: a-ni-me, bukan a-nim) merupakan animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Bagi kalian yang rajin nonton anime, tokusatsu, drama, dan movie tentunya tidak asing lagi dengan istilah Fansub Team. Sekelompok fans yang secara sukarela meluangkan waktunya untuk subbing demi kebahagiaan fans lainnya. Tidak hanya video, saat ini juga banyak fansub team yang mengerjakan terjemahan light novel, manga, atau bahkan game. Sukarela? Ada baiknya kita tidak memukul rata untuk soal ini. Terlepas dari legal tidaknya kegiatan fansubbing, aksi oknum dalam fansub team ini jelas illegal. Sebelum membahas lebih lanjut perlu saya katakan bahwa saya tidak ada masalah dengan fansub team manapun, saya sendiri juga pernah terlibat dalam beberapa fansub team dan hanya membagikan cerita ini sebagai pembelajaran.
Dark_Sage, salah seorang reviewer aktif untuk fansub-fansub anime melalui blognya crymore membeberkan bagaimana oknum-oknum dalam sebuah fansub team menyalahgunakan donasi yang diberikan oleh para fans. Donasi memang hal yang umum dalam dunia fansubbing, terutama para fansub team yang menggunakan bahasa Inggris sebagai format bahasa subtitle mereka. Tidak sedikit yang bertanya “Kenapa sih fansub team mengajukan donasi?” “Kan hanya butuh PC standar dan Aegisub buat ngesub?” “Butuh bayaran? Paling cuman edit dari fansub resmi, effortnya juga dikit…” Oke, kita bongkar perlahan yah…
JOBDESK FANSUB TEAM
Dalam fansub yang dikerjakan oleh sebuah team akan ada beberapa tugas yang terpisah yaitu:
- Project Leader: Mengkoordinasikan seluruh anggota team agar kualitas dan kecepatan rilis terjaga dengan baik. Bagian ini biasanya dirangkap oleh Editor/Quality Checker
- Translator: Mentranslasi dialog sesuai bahasa tujuan
- Timer: Menghitung waktu agar tiap tulisan yang muncul sesuai dengan dialog. Jika ada karaoke mereka juga melakukan penghitungan waktu tiap kata.
- Typesetting/Karaoke FX: Melakukan penataan tulisan, penggunaan font, hingga memberikan efek karaoke jika dibutuhkan.
- Editor/QC: Melakukan pemeriksaan terakhir apakah seluruh tugas diatas sesuai dengan yang diharapkan sebelum masuk proses encoding. Untuk itu bagian ini harus menguasai ketiga jobdesc diatas.
- Encoder: Menyatukan softsub (yang masih berformat .ass) dengan video mentah sehingga menjadi video hardsub. Bagian ini jugalah yang akan mengupload hasil video yang telah selesai disubbing ke internetInterface Aegisub yang digunakan untuk Translating, Timing, Typesetting dan Editing
Pembagian tugas diatas adalah yang umum, bisa saja satu team memiliki pembagian tugas yang berbeda. Untuk transator dan typesetter tidak jarang terdapat lebih dari satu orang yang mengerjakannya. Cukup rumit bukan?Karena itu ada baiknya jika ada fansub yang telat kalian tidak serta merta mencemooh mereka karena fansubbing bukanlah pekerjaan yang sepele. Ya walaupun tidak sedikit fansub “curang” yang hanya melakukan editing terhadap hasil kerja fansub lain terutama untuk translasi dan timing dan hanya menambahkan typeset agar lebih menarik.
Berarti fansub team harus memiliki translator yang mahir bahasa Jepang, dong? Tidak! Sejak muncul website stream seperti crunchyroll yang menayangkan anime-anime terbaru lengkap dengan subtitle bahasa Inggris, banyak fansub team yang bermodalkan editan dari website ini untuk karya mereka. Bahkan ada yang hanya mengambil dari website ini dan merilisnya
Berikut Posisi Dalam Fansub
Mereka adalah penyedia anime dalam format “raw” (masih mentah, belum ditranslasikan.) Bisa juga sebuah grup mengambil raw yang dishare secara umum di situs-situs penyedia torrent seperti Nyaa.
Merekalah yang menerjemahkan anime dari bahasa Jepang ke bahasa Inggris atau bahasa yang diinginkan lainnya. Yang jelas seorang translator harus memiliki setidaknya kemampuan mendengar Bahasa Jepang yang cukup.
Tugas mereka ialah memeriksa ulang apakah hasil terjemahan dari translator ada kesalahan atau tidak.
Tugas seorang editor adalah memperbaiki kata-kata hasil translasi dengan menggunakan grammar yang benar. Mereka juga harus mampu merubah ulang susunan kata sedemikian rupa agar tidak terdengar asing.
Mereka ini memiliki tugas menyocokkan waktu munculnya tulisan subtitle dengan dialog yang diucapkan. Kesabaran adalah sifat yang sangat dibutuhkan oleh seorang timer. karena subtitle yang harusnya muncul di detik ke 10 malah muncul di detik 20, akan terasa aneh sekali membacanya
Mereka inilah yang mengatur gaya font tulisan dari subtitle agar terlihat bagus dan enak dipandang mata. Mereka jugalah yang mengatur sign atau tanda yang bermunculan di sepanjang episode. Tugas yang lumayan berat terutama pada anime-anime bikinan SHAFT yang gaya tulisannya warna-warni.
Merekalah yang menyatukan semua hasil pekerjaan diatas ke dalam sebuah file video. Tugas encoder meliputi juga mengolah ulang video dari raw provider agar terlihat lebih halus serta meng-encode anime ke berbagai resolusi yang diinginkan seperti 720p atau 480p tergantung fansub yang bersangkutan, komputer milik encoder adalah komputer yang paling kasihan karena tugasnya berat sekali.
QC bertugas mengecek hasil akhir sebelum anime tersebut dirilis. QC jugalah yang bertanggung jawab memberitahu jika ada kesalahan kepada tiap-tiap staff bagian yang bersangkutan.
Distro dapat berupa orang atau juga bot yang bertugas mengedarkan hasil kerja fansub untuk dikonsumsi publik. Mereka mengupload anime yang telah disub ke berbagai file hosting dan juga torrent.
Adapun Cara Kerja Fansub Sebagai Berikut
- Mendapatkan raw : Langkah awal dalam proses fansubbing adalah mendapatkan raw dari anime yang ingin disub. Raw provider bekerja dengan cara merekam anime yang sedang mengudara di Jepang. Selain cara itu kini raw juga bisa didapat dengan mudah di berbagai website torrent bahkan dalam waktu yang relatif singkat setelah anime tersebut ditayangkan.
- Work raw: Selesai merekam, raw provider mengirimkan hasilnya kepada encoder yang kemudian mengolahnya menjadi WR (work raw) yakni sebuah file video sementara yang akan digunakan translator untuk bekerja.
- Translasi: Translator menerjemahkan anime yang telah ditontonnya dan menuliskannya ke sebuah file notepad yang disebut TL script. Kemudian translation checker mengecek ulang TL script dan memperbaiki jika terdapat kesalahan dalam terjemahan.
- Mengedit TL script: Editor juga diharuskan menonton anime yang ingin disub sebelum mengedit TL script yang diberikan oleh translator. Kemudian editor mengecek hasil translasi dan jika perlu menulis ulang kalimat demi kalimat agar terjemahan dapat lebih mudah dimengerti dan “nyambung”.
- Timing dan Typesetting:Timer bekerja menyocokkan waktu munculnya sub dengan dialog yang diucapkan oleh karakter. Disini ketelitian dan ketepatan sangat dibutuhkan sebab timing yang buruk bakal membuat anime tidak layak ditonton. Typesetter bekerja membuat agar font subtitle yang dipakai sesuai dan nyaman dibaca.
- Quality control: QC melakukan quality control dengan mengecek apakah anime tersebut sudah layak ditonton. Kesalahan-kesalahan yang ada bakal dicatat dan diberitahu kepada bagian yang bersangkutan. Jika tidak ada kesalahan lagi yang ditemukan maka script sudah bisa dikirim ke encoder untuk diproses.
- Encoding: Jika QC telah menyetujui script tadi maka kini saatnya encoder bekerja menggabungkan (muxing) semuanya ke dalam sebuah file video yang telah di-encodenya. Video hasil encoding mestilah yang memiliki kualitas yang paling bagus baik dari segi video maupun audio.
- Perilisan: Setelah produk final selesai kini saatnya file tersebut diedarkan oleh distro ke berbagai situs filehosting maupun torrent. Setelah itu barulah anime hasil fansub itu dipromosikan ke bermacammacam situs sharing anime, IRC maupun blog. Begitulah kira-kira cara kerja fansub yang mungkin masih banyak dari kita yang belum mengetahuinya. Satu hal yang mesti ditekankan disini adalah fansubbing merupakan kegiatan ilegal karena melanggar hak cipta. Namun meski begitu tidak dapat dipungkiri jika komunitas
fansublah yang mengangkat popularitas anime di luar Jepang. Tanpa kehadiran para fansubber saya yakin anime tidak bakal sepopuler sekarang ini. Sukses selalu Fansuber